Siapa Gerangan Tuan

Terinspirasi dari sebuah lagu: Payung Fantasi karya Ismail Marzuki; dipopulerkan oleh Bing Slamet.

A/N: Abel is 'human' name for Mr. Netherlands (also known as Oranda). And Dirga is 'human' name for Mr. Indonesia (also known as Indonesië). Both characters are belong to Himaruya Hidekaz-Sensei from the fandom: Hetalia. Enjoy the ride!


Titik-titik air jatuh ke tanah. Perlahan tapi pasti intensitasnya makin tinggi. Pria berperawakan tinggi lengkap dengan surai pirang pun berteduh di pinggir toko radio. Ia tak mau melawan nasib dan membuat garmen yang ia kenakan berakhir basah kuyup.

Ia hanya bisa merutuki nasib dalam diam sambil memandang tetesan hujan yang jatuh dari kanopi toko. Dalam diam ia menyesal tak membawa payung dikala iklim negaranya ini cenderung lembab karena hujan sepanjang tahun. Kini moto hidupnya: waktu adalah uang, rupanya harus terkubur untuk sementara.

Dengan berlari kecil seorang pemuda datang mendekat menuju toko radio. Ia mengenakan payung merah dan pakaian beberapa lapis. Perawakannya bersekal dengan tinggi badan lebih pendek dari rerata pria eropa. Samar dari jauh terlihat, kulitnya sawo matang. Wajahnya pun bersembunyi di balik payung. Namanya Dirga dan ia bukan berasal dari sini.

Entah dari mana datangnya, Abel penasaran dengan sosok di sampingnya. Ia tak dapat melihat dengan jelas pemuda di sampingnya itu. Pasalnya, yang bersangkutan membawa payung yang menutupi wajah. Oh, Abel sungguh ingin tau siapa gerangan!

Keheningan yang dingin membuat atmosfer di antara keduanya bertambah dingin. Ini sungguh tak nyaman bagi Dirga. Gelagat tak nyaman datang daripadanya. Mulailah ia menggaruk tengkuk gestur tak nyaman juga gugup. Mulutnya ingin bertegur sapa namun terasa kelu. Oh, iklim Leiden tahun lima puluh sedingin itu, sampai membuat lidahmu kelu, Tuan?

“Goedemorgen.” suara bariton menyapa mengejutkan Dirga yang kikuk.

“Goedemorgen, Meneer!” jawab Dirga dengan sedikit membuka wajahnya dari halangan payung. Mengintiplah wajah manis sang tuan di sebelah Abel.

Dipertemukanlah manik hijau bak zamrud dengan iris emas bak elang Jawa. Dilihatnya penuh takjub iris emas yang elok bertahta di bola matanya. Senyumnya sumringah memancarkan adiwarna tulus.

Ah, mungkinkah ia cendrawasih dari bulan? Oh, bolehkah disayang?

“Apakah Anda sudah lama di sini, Meneer?” tanya Dirga pada Abel. Yang bersangkutan pun menengok arloji di pergelangan tangannya.

“Sekitar lima belas menit saya di sini.” jawab si pirang dengan degup jantung yang tak teratur dan semakin cepat.

“Ah, begitu.” setelahnya tak ada lagi dialog di antara mereka melainkan hanya ada suara rinai hujan.

Dalam diam Abel terus berperang dengan pikirannya. Terus terpikir: 'siapa gerangan?'. Namun ego yang selangit dalam dirinya menghalangi untuk tahu nama Dirga.

Tak lama kemudian hujan berangsur reda. Dirga memastikan dengan tangannya bahwa hujan memang reda. Dilanjutlah ia melangkah maju keluar dari naungan kanopi toko radio.

“Meneer, saya ingin duluan. Saya tidak keberatan untuk berbagi payung dengan Meneer.” ucap Dirga halus pada Abel dengan senyum lembut nan tulus.

Abel menolak dengan halus tawaran Dirga. Namun Dirga sedikit berkompromi (baca: memaksa) agar Meneer mau ikut dengannya satu payung. Akhirnya Abel pun menerima tawaran Dirga.

Keduanya berjalan menuju halte terdekat. Dalam perjalan Dirga menyelingi cakap-cakap kecil dan berbasa-basi menunjukkan keramah tamahan. Abel pun setia mendengarkan dan menimpali seperlunya, namun dalam hati ia sungguh senang.

Sesampainya di tujuan, Dirga meninggalkan Abel seorang diri. Sayang, keduanya belum tahu nama masing-masing. Dalam hati Abel mencelos sakit tak tahu nama si pemuda payung.

Ia hanya bisa memandang punggung Dirga yang menjauh dan berharap suatu hari mereka dipertemukan lagi.

“Ik hou van je,”

-Tamat


A/N (please kindly read to the end, thank you): Hi, the author is speaking! Thank you for reading my very first fanfiction contribution for the fandom Hetalia. I really enjoy created this one since the ship is very lovely and comforting for me. For the information I just into Hetalia months ago, so I don't know much about the fandom (yet?). Therefore, I genuinely apologize if there's any miss or inaccurate information from the story through the fandom. Followed by this writing, I also wanna say if this writing is a pure fiction for entertainment purposes.

Once again, I'd gladly say thank you for giving this fanfiction some atention! Have a great day, beautiful soul! ♡

@rosette_nebulae (14/07/2021)
#JULY500